-->

Wireless Fundamental Part 2





Dalam komunikasi , Wireless menggunakan gelombang elektromagnetik untuk mengirim data dari satu node ke node yang lain, dimana gelombang ini melaju dengan kecepatan cahaya (299.792.458 m/s). wooww...

Gelombang-gelombang elektromagnetik ini beroperasi pada frequensi yang berbeda. Frequensi didefinisikan sebagai nilai banyaknya gelombang elektromagnetik yang dikirim dalam satu detik.

Frequensi dari gelombang elektromagnetik berbanding terbalik dengan Wave length (panjang gelombang) dan saling terkait dengan kecepatan cahaya, jadi dapat kita asumsikan bahwa gelombang elektromagnetik dengan frequensi berapapun akan melaju pada kecepatan cahaya seperti yang digambarkan di bawah ini,
Kecepatan cahaya = Frekuensi * Wave length


Nah, Frequensi ini diukur dalam Hertz (Hz). Semakin rendah frekuensi maka akan mempunyai wavelength yang lebih panjang dan lebih tahan terhadap halangan daripada frekuensi yang lebih tinggi. Alasan ini menjadikan frekuensi yang lebih rendah lebih mahal daripada frequensi yang lebih tinggi.

Pada Gambar berikut ini menunjukkan lisensi band Free yang tersedia secara global untuk penggunaan wireless outdoor berdasarkan standart FCC dan CE. Seperti yang terlihat, semakin tinggi frekuensi, semakin banyak pilihan frekuensi yang tersedia.


KARAKTERISTIK PENYEBARAN GELOMBANG 

Karena frequensi yang lebih rendah memiliki panjang gelombang yang lebih jauh, frequensi yang lebih rendah memiliki karakter penyebaran gelombang yang lebih baik daripada frequensi yang lebih tinggi, sehingga akan tetap bekerja dengan baik pada lingkungan NLOS (near-line of sight), lingkungan dimana dimungkinkan adanya penghalang pada link.

Seperti contoh, sebuah penghalang (pohon, dinding, dll) akan mempengaruhi sebuah transmisi gelombang elektromagnetik pada frequensi 2,4GHz hingga tiga kali lipat dari transmisi gelombang 900MHz. Atas alasan inilah, penggunaan frequensi yang lebih rendah lebih disarankan untuk digunakan pada lingkungan yang mempunyai banyak penghalang.

Disamping keuntungan di atas, frequensi yang lebih rendah memiliki sinyal yang menyebabkan noise floor lebih tinggi, sehingga link akan sangat terganggu apabila ada link lain yang menggunakan frequensi sama. 

Karena itu, dalam penggunaan frequensi-frequensi rendah biasanya dikoordinir oleh lembaga pemerintah dan tiap penggunaan pita frequensi nya harus menggunakan izin untuk memastikan bahwa yang menggunakan frequensi
tersebut hanya link kita, sehingga kecil kemungkinan terjadi interferensi.

Licensed vs. Unlicensed Band 


Penggunaan pita frekuensi biasanya dikoordinir oleh pemerintah untuk menjamin penggunaan pita frekuensi tersebut sesuai dengan aturan yang berlaku di suatu wilayah dan menjamin hanya radio terdaftar yang akan menggunakan pita frekuensi tersebut.Sehingga dalam penggunaan suatu pita frekuensi, dibutuhkan izin resmi / lisensi pemakaian frekuensi tersebut dari pemerintah.

Pemerintah Indonesia sejak 2005 memberikan izin bebas bersyarat untuk penggunaan pita frekuensi 2,4GHz dan disusul pada tahun 2009 dikeluarkan izin bebas bersyarat juga untuk penggunakan pita frekuensi 5,8GHz.

Frekuensi ini dapat dikatakan sebagai unlicensed band, frekuensi ini dapat digunakan tanpa perlu memiliki izin penggunaan, dengan syarat tx power tidak melebihi 100mW (mili watt) untuk frekuensi 2.4GHz.

Unlicensed band tiap Negara berbeda-beda sesuai peraturan pemerintah pada wilayah tersebut. Seperti contoh, unlicensed band di Indonesia adalah channel 1 (2412) s.d. channel 13 (2472). Sedangkan unlicensed band di USA adalah channel 1 (2412) s.d. 11 (2462).

Ubiquiti menyediakan berbagai produk radio yang dapat menggunakan licensed maupun unlicensed band frekuensi dari semua Negara, sehingga perangkat ubiquiti dapat digunakan dan dikembangkan di Negara manapun.

BANDWIDTHS DAN CHANNEL ASSIGNMENTS


Pada layer physical dari OSI, radio ubiquiti menggunakan teknologi 802.11 OFDM untuk mengirim bentuk gelombang carrier melalui sebuah range frekuensi tertentu yang disebut channel bandwidth. Pada gambar di atas, menunjukkan tiga radio network dengan channel bandwidth masing-masing 20MHz. Gelombang elektromagnetik dikirimkan terpusat pada 20MHz lebar channel tersebut, digambarkan dengan kotak yang berisi warna penuh.

Perhatikan pada gambar sebelumnya, tiga buah radio tersebut dikonfigurasi menggunakan channel 149 (5745), 157 (5785), dan 165 (5825) dengan jarak antar channel radio sebesar 20MHz. jarak seperti ini dapat meminimalisir adanya interferensi dengan radio terdekat. Semakin jauh jarak channel yang kita pilih dengan channel yang digunakan oleh radio terdekat, maka semakin mengurangi kemungkinan adanya interferensi.



Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Wireless Fundamental Part 2"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel