Pengertian Dasar Routing IPv6
February 18, 2016
DASAR: ROUTING IPv6
Apa itu IPv6 ?
IPv6
singkatan dari Internet Protocol version 6. IPv6 adalah protocol internet
generasi baru yang menggantikan protocol versi sebelumnya yaitu IPv4.
Pengunaan IPv6 ?
penggunaan
ipv6 sendiri adalah agar 2 perangkat dapat terhubung dalam protocol internet
disini kita mempelajari tentang 3 tipe ipv6 yaitu:
1. Alamat unicast ( unicast address ) :
alamat
unicast mengidentifikasi satu/single interface kedalam tipe skup alamat
unicast. jadi, jika kita pakai topology routing unicast yang benar maka,
alamat-alamat peket ke sebuah alamat unicast diterima single interface tersebut.
Beberapa
Jenis-jenis tipe alamat unicast routing IPv6 :
•
alamat global unicast (Aggregatable global unicast address)
•
alamat Link-local address
•
alamat Site-local address
•
alamat Special address
•
alamat Compatibility address
•
alamat NSAP address
2. Alamat multicast ( multicast address ) :
Seperti
halnya pada IPv4 pada IPv6 alamat ini menunjukkan sekumpulan piranti dalam grup
multicast. Jadi alamat ini hanya akan muncul sebagai alamat tujuan, tidak akan
pernah sebagai alamat asal. Jika paket dikirimkan ke alamat ini maka semua
anggota grup akan memprosesnya.
3. Alamat anycast ( anycast address ) :
Alamat
ini lebih menunjuk kepada fungsi layanan daripada alamat. Alamat anycast sama
seperti alamat unicast IPv6 biasa (telah ditentukan dalam standar) dengan
tambahan fitur bahwa router akan selalu merutekan ke tujuan yang terdekat
atau lebih tepatnya terbaik sesuai yang telah dikonfigurasikan.
Kelebihan IPv6 Dibanding IPv4 :
Otomatisasi berbagai setting / Stateless-less auto-configuration
(plug & play). Alamat pada IPv4 pada dasarnya statis terhadap host.
Biasanya diberikan secara berurut pada host. Memang saat ini hal di atas bisa
dilakukan secara otomatis dengan menggunakan DHCP (Dynamic Host Configuration
Protocol), tetapi hal tersebut pada IPv4 merupakan fungsi tambahan saja,
sebaliknya pada IPv6 fungsi untuk men-setting secara otomatis disediakan secara
standar dan merupakan default-nya. Pada setting otomatis ini terdapat dua cara
tergantung dari penggunaan address, yaitu setting otomatis stateless dan
statefull.
1.
Setting Otomatis Statefull :
Cara
pengelolaan secara ketat dalam hal range IP address yang diberikan pada host
dengan menyediakan server untuk pengelolaan keadaan IP address, dimana cara ini
hampir mirip dengan cara DHCP pada IPv4. Pada saat melakukan setting secara
otomatis, informasi yang dibutuhkan antara router, server dan host adalah ICMP
(Internet Control Message Protocol) yang telah diperluas. Pada ICMP dalam IPv6
ini, termasuk pula IGMP (Internet Group management Protocol) yang dipakai pada
multicast pada IPv4.
2. Setting Otomatis Stateless :
Pada
cara ini tidak perlu menyediakan server untuk pengelolaan dan pembagian IP
address, hanya men-setting router saja dimana host yang telah tersambung di
jaringan dari router yang ada pada jaringan tersebut memperoleh prefix dari
address dari jaringan tersebut. Kemudian host menambah pattern bit yang
diperoleh dari informasi yang unik terhadap host, lalu membuat IP address
sepanjang 128 bit dan menjadikannya sebagai IP address dari host tersebut. Pada
informasi unik bagi host ini, digunakan antara lain address MAC dari network
interface. Pada setting otomatis stateless ini dibalik kemudahan pengelolaan,
pada Ethernet atau FDDI karena perlu memberikan minimal 48 bit (sebesar address
MAC) terhadap satu jaringan, memiliki kelemahan yaitu efisiensi penggunaan alamat
yang buruk.