Cara konfigurasi DNS Secondary Server Ubuntu Server
February 06, 2017
Add Comment
Assalamu'alaikum
pada kesempatan kali ini masih bersama saya, ohh yaa Sebelumnya kita telah membuat primary dns server. nah, Jika suatu saat primary dns server kita mengalami gangguan, entah itu gangguan pada komputer atau pun jaringan, maka seluruh client yang menggunakan dns server kita akan bermasalah.
Disaat seperti itulah secondary dns server dibutuhkan untuk menjadi backup. dengan kata lain, secondary dns server mempunyai tugas untuk menjadi backup jika suatu saat primary dns server tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik.
Pada dunia nyata (penerapan kerja), sangat disarankan untuk meletakkan secondary dns server di daerah yang berbeda dengan primary dns server. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya masalah yang sama antara primary dns server dan secondary dns server.
Misalkan primary dns server dan secondary dns server diletakkan di daerah geografis yang sama, kemudian didaerah tersebut terjadi gangguan listrik, maka kedua komputer tidak akan berjalan normal. Jika hal semacam ini terjadi, maka adanya secondary dns server tidak akan ada gunanya sama sekali.
oke langsung saja kita praktekkan sebelumnya ikuti topoligi berikut :
oke sekarang oh ya jika belum pernah mengkonfigurasikan Primary DNS nya silahkan baca dulu artikel ini jika sudah sekarang ikuti topology diatas yaa anda bisa menggunakan virtual box untuk lab ini, oke langsung saja kita konfigurasi:
# cd /etc/bind/
# nano /etc/hosts
konfigurasikan sesuai hostname masing" seperti dibawah ini :
sekarang kita lanjut ke bagian konfigurasi di Zone Primary DNS server :
# nano named.conf
zone "vschool.lan" {
type master;
file "/etc/bind/db.vschool";
allow-transfer { 100.200.10.2; };
};
zone "100.in-addr.arpa" {
type master;
file "/etc/bind/db.100";
allow-transfer { 100.200.10.2; };
};
Pada konfigurasi diatas kita hanya menambah text yang berwarna biru karena pada postingan sebelum nya sudah dibahas cara membuat primary dns , selanjutnya kita konfigurasi file Forwardnya :
# nano db.vshool
@ IN NS vschool2.vschool.lan
vschool2 IN A 100.200.10.2
coba lihat gambar diatas kita sudah punya 2 NS , yang pertama primary dns vschool.vschool.lan. lalu yang kedua secondary dns vschool2.vschool.lan. dan diatas juga terlihat untuk ip dns vschool adalah 100.200.10.1 & dan untuk vschool2 100.200.10.2.
selanjutnya kita konfigurasikan file reserve pada primary dns seperti dibawah ini.
@ IN NS vschool2.vschool.lan.
1.10.200 IN PTR vschool2.vschool.lan.
selanjutnya restart bind9 pada primary dns : # service bind9 restart
oke sekarang kita lanjut ke bagian DNS Secondary Server,
zone "vschool.lan" {
type slave;
masters { 100.200.10.1; };
file "db.vschool";
};
zone "100.in-addr.arpa" {
type slave;
masters { 100.200.10.1; };
file "db.100";
};
nah, jika sudah dikonfigurasi domain zone nya, kita tidak perlu lagi konfigurasi file forward maupun reserve nya, hal ini dikarenakan secondary dns otomatis mengcopy file forward dan reserve dari dns primary, lalu kita restart bind9 nya :
# service bind9 restart
lalu, Setelah service bind9 direstart, maka otomatis akan ada file forward dan file reverse di direktori /var/cache/bind.
nah, setelah kita selesai mengkonfigurasikan Primary dns dan Secondary dns selanjutnya kita akan lakukan pengecekan, sebelum nya pastikan bahwa resolver sudah diarahkan ke primary dan secondary dns server seperti ini :
# nano /etc/resolv.conf
Untuk membuktikan kinerja dari secondary dns server, kita akan melakukan pengujian dengan dua kondisi.
Kondisi pertama adalah saat kedua server dalam keadaan baik, sedangkan kondisi kedua adalah saat primary dns server dalam keadaan tidak baik (kita akan shutdown primary dns server, sehingga primary dns server tidak bisa dihubungi). Berikut hasil pengujian pada kondisi pertama :
nah, sekarang anda matikan link primary dns dan lihat hasil nya :
oke, berhasil hasilnya seperti diatas ketikan primary dimatikan maka akan otomatis secondary menggantikan nya, oke mungkinsampai disini dlu insya allah akan ada tutorial" berikut nya..... selamat mencoba.
pada kesempatan kali ini masih bersama saya, ohh yaa Sebelumnya kita telah membuat primary dns server. nah, Jika suatu saat primary dns server kita mengalami gangguan, entah itu gangguan pada komputer atau pun jaringan, maka seluruh client yang menggunakan dns server kita akan bermasalah.
Disaat seperti itulah secondary dns server dibutuhkan untuk menjadi backup. dengan kata lain, secondary dns server mempunyai tugas untuk menjadi backup jika suatu saat primary dns server tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik.
Gambar 1.0 |
Pada dunia nyata (penerapan kerja), sangat disarankan untuk meletakkan secondary dns server di daerah yang berbeda dengan primary dns server. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya masalah yang sama antara primary dns server dan secondary dns server.
Misalkan primary dns server dan secondary dns server diletakkan di daerah geografis yang sama, kemudian didaerah tersebut terjadi gangguan listrik, maka kedua komputer tidak akan berjalan normal. Jika hal semacam ini terjadi, maka adanya secondary dns server tidak akan ada gunanya sama sekali.
oke langsung saja kita praktekkan sebelumnya ikuti topoligi berikut :
Gambar 1.1 |
oke sekarang oh ya jika belum pernah mengkonfigurasikan Primary DNS nya silahkan baca dulu artikel ini jika sudah sekarang ikuti topology diatas yaa anda bisa menggunakan virtual box untuk lab ini, oke langsung saja kita konfigurasi:
# cd /etc/bind/
# nano /etc/hosts
Gambar 1.2 |
konfigurasikan sesuai hostname masing" seperti dibawah ini :
Gambar 1.3 |
Gambar 1.4 |
sekarang kita lanjut ke bagian konfigurasi di Zone Primary DNS server :
# nano named.conf
Gambar 1.5 |
type master;
file "/etc/bind/db.vschool";
allow-transfer { 100.200.10.2; };
};
zone "100.in-addr.arpa" {
type master;
file "/etc/bind/db.100";
allow-transfer { 100.200.10.2; };
};
Pada konfigurasi diatas kita hanya menambah text yang berwarna biru karena pada postingan sebelum nya sudah dibahas cara membuat primary dns , selanjutnya kita konfigurasi file Forwardnya :
# nano db.vshool
Gambar 1.6 |
@ IN NS vschool2.vschool.lan
vschool2 IN A 100.200.10.2
coba lihat gambar diatas kita sudah punya 2 NS , yang pertama primary dns vschool.vschool.lan. lalu yang kedua secondary dns vschool2.vschool.lan. dan diatas juga terlihat untuk ip dns vschool adalah 100.200.10.1 & dan untuk vschool2 100.200.10.2.
selanjutnya kita konfigurasikan file reserve pada primary dns seperti dibawah ini.
Gambar 1.7 |
@ IN NS vschool2.vschool.lan.
1.10.200 IN PTR vschool2.vschool.lan.
selanjutnya restart bind9 pada primary dns : # service bind9 restart
Gambar 1.8 |
oke sekarang kita lanjut ke bagian DNS Secondary Server,
Gambar 1.9 |
type slave;
masters { 100.200.10.1; };
file "db.vschool";
};
zone "100.in-addr.arpa" {
type slave;
masters { 100.200.10.1; };
file "db.100";
};
nah, jika sudah dikonfigurasi domain zone nya, kita tidak perlu lagi konfigurasi file forward maupun reserve nya, hal ini dikarenakan secondary dns otomatis mengcopy file forward dan reserve dari dns primary, lalu kita restart bind9 nya :
# service bind9 restart
Gambar 2.0 |
lalu, Setelah service bind9 direstart, maka otomatis akan ada file forward dan file reverse di direktori /var/cache/bind.
Gambar 2.1 |
# nano /etc/resolv.conf
Gambar 2.2 |
Untuk membuktikan kinerja dari secondary dns server, kita akan melakukan pengujian dengan dua kondisi.
Kondisi pertama adalah saat kedua server dalam keadaan baik, sedangkan kondisi kedua adalah saat primary dns server dalam keadaan tidak baik (kita akan shutdown primary dns server, sehingga primary dns server tidak bisa dihubungi). Berikut hasil pengujian pada kondisi pertama :
Gambar 2.3 |
nah, sekarang anda matikan link primary dns dan lihat hasil nya :
Gambar 2.4 |
oke, berhasil hasilnya seperti diatas ketikan primary dimatikan maka akan otomatis secondary menggantikan nya, oke mungkinsampai disini dlu insya allah akan ada tutorial" berikut nya..... selamat mencoba.
0 Response to "Cara konfigurasi DNS Secondary Server Ubuntu Server"
Post a Comment